Selasa, 23 Oktober 2012

Surat Sahabat

Dear Abdurahman

Jenderal H. Norman Schwarzkopf pernah
mengatakan, "Kepemimpinan adalah
kombinasi yang sangat kuat dari

strategi dan karakter. Namun jika

harus memilih salah satunya, pilihlah

karakter."

 
Karakter dan kredibilitas selalu
berjalan bersama. Kepemimpinan tanpa
kredibilitas cepat atau lambat akan

hancur. 

 
Lihat saja kepemimpinan yang
diguncang oleh skandal korupsi, sex
atau hak asasi manusia, seperti yang
terjadi pada mantan presiden Amerika,
Richard Nixon, Bill Clinton atau para
petinggi perusahaan Enron yang
memanipulasi data keuangannya. 


Karakter membuat kita dipercaya dan
rasa percaya membuat kita bisa

memimpin


Seorang pemimpin tidak
pernah membuat komitmen kecuali ia
melaksanakannya dan ia benar-benar
melakukan segalanya untuk menunjukan
integritas, sekalipun hal itu tidak
nyaman baginya. 


Seorang pemimpin berkarakter kuat
akan dipercayai banyak orang. Mereka
mempercayai kemampuan pemimpin
tersebut untuk mengeluarkan kemampuan
mereka yang tertahan. 


Jika seorang pemimpin tidak memiliki
karakter yang kuat, ia tidak
mendapatkan respek dari pengikutnya.
Respek diperlukan bagi sebuah
kepemimpinan yang bertahan lama.


Seorang pemimpin memperoleh respek
dengan mengambil keputusan yang
berani dan mengakui  kesalahannya. Ia
juga lebih mendahulukan kepentingan
terbaik pengikut dan organisasi
dibandingkan kepentingan pribadinya. 



Kepercayaan adalah dasar
kepemimpinan. Rusak kepercayaan,

berakhir pulalah sebuah kepemimpinan
.

-----Shameless Ads Plug-----

AsianBrain. Peluang Usaha Rumahan - Modal Kecil!
www.AsianBrain.com
Sudah ikutan?



PT. Asian Brain IMC
Jl. Bojong Sereh No.668 Banjaran, Bandung 40376 - INDONESIA
Phone: (022) 5944-999, (022) 5945-999, (022) 5946-999
Fax: (022) 5947-999

To unsubscribe or change subscriber options visit:
http://www.aweber.com/z/r/?jBxsnEzM7LSsTMwsjMwcnLRmtIzMDBxMHCws

 Anne Ahira Newsletter
Think & Succeed!

Jumlah Pembaca:  500,000+
----------------------------------


"Kepemimpinan bagi saya berarti tugas,

kehormatan dan negara. Itu berarti

karakter dan itu berarti mendengarkan

dari waktu ke waktu"
- George W. Bush
Dear Abdurahman,
Kebanyakan orang cenderung lebih
senang membicarakan dirinya sendiri
dibandingkan mendengarkan. Hanya
orang-orang  berpengaruh yang
memahami nilai luar biasa jadi
pendengar yang baik. Seperti yang
dikatakan senator Amerika Serikat,
Lyndon B. Johnson, Anda tidak akan
pernah belajar apa-apa jika Anda

terus bicara.

Kemampuan mendengarkan secara cerdas
merupakan kunci untuk dapat
mempengaruhi orang lain. Mendengarkan
memberikan manfaat dalam membangun
hubungan, meningkatkan pengetahuan,
membangkitkan ide, membangun
loyalitas dan menunjukan rasa hormat
kepada orang lain.

Sekilas mendengarkan orang lain
tampak hanya menguntungkan mereka,
tetapi dengan menjadi pendengar yang
baik, Anda sebenarnya menempatkan
diri pada posisi membantu diri
sendiri.

Melalui mendengarkan, Anda memiliki
kemampuan untuk mengembangkan
hubungan yang lebih kuat,
mengumpulkan informasi berharga dan
meningkatkan pemahaman  Anda mengenai
diri sendiri dan orang lain. 

Herb Cohen, seorang negosiator
terbaik dunia mengatakan:

"Mendengarkan secara efektif
membutuhkan lebih dari sekedar

mendengarkan kata-kata yang

disampaikan orang. Mendengarkan

menuntut Anda menemukan makna dan

pemahaman atas apa yang sedang

dikatakan. Lagi pula, makna bukan

terletak di dalam kata-kata,

melainkan di dalam seseorang
."
Abdurahman, jadilah pendengar baik, sebelum
menjadi pembicara yang baik
. :-)

------Ads Plug-----------------

Anne Ahira Recommends DOKUPAY
Miliki akunnya segera: http://id.dokupay.com
 

PT. Asian Brain IMC
Jl. Bojong Sereh No.668 Banjaran, Bandung 40376 - INDONESIA
Phone: (022) 5944-999, (022) 5945-999, (022) 5946-999
Fax: (022) 5947-999

To unsubscribe or change subscriber options visit:
http://www.aweber.com/z/r/?jBxsnEzM7LSsTMwsjMwcnLRmtIzMDBxMHCys

Tidak ada komentar: