Senin, 10 Oktober 2011

Keutamaan Puasa Zulhijah




Keutamaan Berpuasa Sepuluh Hari Pertama di Bulan Dzulhijjah
 (Dikutip dari Kitab Durratun Nasihin  karya Usman Alkhaibawi Tarjemahan Abdullah Shonhadji Jilid 3 Hal  310-314 Penerbit “Almunawar”)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dari Nabi  Muhammad SAW  bahwa beliau bersabda yang artinya:

 1. Yang berpuasa pada tanggal 1 Dzulhijjah ”Hari di saat dimana Allah mengampuni Nabi Adam AS .Barang siapa yang berpuasa pada hari itu, maka Allah mengampuni segala dosanya.
           
2. Yang berpuasa pada tanggal 2 Dzulhijjah Hari di saat Allah telah  mengabulkan doa Nabi Yunus AS dan mengeluarkannya dari perut ikan. Barang siapa berpuasa pada hari itu, maka seperti orang yang beribadah kepada Allah taa’laa selama satu tahun serta tidak mendurhakai Allah dalam ibadahnya meskipun sekejap mata. 

3. Yang berpuasa pada tanggal 3 Dzulhijjah Hari di saat Allah taa’laa telah mengabulkan doa Nabi Zakaria AS. Barang siapa berpuasa hari itu, maka Allah mengabulkan doanya.

4.Yang berpuasa pada tanggal 4 Dzulhijah  Hari di saat Nabi Isa AS dilahirkan. Barang siapa berpuasa hari itu, maka Allah taa’laa menghilangkan kesusahannya dan kefakirannya dan dia besok pada hari kiamat bersama dengan orang-orang yang baik-baik dan mulia.
 
5. Yang berpuasa pada tanggal 5 Dzulhijah Hari di saat Nabi Musa AS dilahirkan. Barang siapa berpuasa hari itu, maka dia bebas terhindar dari kemunafikan dan dari siksa kubur.

6. Yang berpuasa pada tanggal 6 Dzulhijah Hari di saat Allah taa’laa telah membuka kebaikkan bagi Nabi-Nya. Barang siapa berpuasa hari itu, maka  Allah taa’laa memperhatikan kepadanya dengan kasih sayang dan dia tidak disiksa sesudah itu.

7. Yang berpuasa pada tangga 7 Dzulhijjah Hari di saat semua pintu-pintu neraka Jahannam ditutup dan tidak dibuka sehingga berlalu hari-hari yang sepuluh itu. Barang siapa berpuasa hari itu, maka Allah taa’laa menghindarkan dari padanya tiga puluh pintu kesukaran dan membukakan baginya tiga puluh pintu terhadap yang mudah.

8. Yang berpuasa pada tanggal 8 Dzulhijjah  Hari di saat dinamakan hari tarwiyah. Barang siapa berpuasa hari itu, maka dia diberi pahala yang hanya diketahui Allah taa’laa sendiri.

9. Yang berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah Hari di saat dinamakan hari Arafah. Barang siapa berpuasa hari itu, maka sebagai tebusan dosanya pada tahun yang telah lewat dan yang akan datang. Dan pada hari itu juga telah diturunkan ayat yang artinya ”Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagimu akan agamamu dan Aku sempurnakan pula nikmat-Ku kepadamu”.

10. Yang berpuasa pada tanggal 10 Dzulhijjah Berpuasa sampai selesai khotbah sholat ”Id”. Hari di saat hari Raya Adhha. Barang siapa berkurban dengan suatu kurban, maka mulai tetesan darah yang terjatuh di tanah, Allah mengampuni dosanya dan dosa-dosa keluarganya dan barang siapa memberi makan orang yang mukmin atau bersedekah dengan suatu pemberian, maka Allah taa’laa membangkitkan pada hari kiamat dengan selamat dan timbangannya pun lebih berat daripada gunung Uhud.”